MENGURANGI RASA TIDAK NYAMAN (2)

Mengurangi rasa tidak nyaman itu terlihat di berbagai aspek kehidupan. Ada orang karena ingin akurat dan mengambil keputusan yang lebih bijak, maka ia mencari informasi baru. Namun, jika ia menemukan bahwa informasi baru itu tidak sesuai dengan pandangan dan keyakinannya, maka ia akan merasa sangat tidak nyaman. Hal yang dilakukannya adalah membelokkan atau mendistorsi informasi baru tersebut agar cocok dengan keyakinannya. Bahkan hal-hal ilmiah juga bisa dibelokkan/didistorsi, seperti yang dilakukan beberapa orang dengan meyakini hal yang salah, yaitu vaksin menyebabkan autisme.

Ada juga orang-orang yang menerima kabar buruk mengenai kesehatannya, lalu ia merasa sangatlah tidak nyaman dengan berita itu. Demi mengurangi rasa tidak nyaman tersebut, ia akan menyangkal berita itu dengan mengatakan bahwa hasil laboratorium itu mungkin salah. Dengan demikian, rasa tidak nyamannya berkurang.

Contoh lain adalah ketika kita mendengarkan sebuah perdebatan. Kita akan merasa tidak nyaman ketika apa yang kita yakini dianggap buruk oleh pihak oposisi. Karena itu, kita secara otomatis berusaha melupakannya. Hasilnya, setelah pulang dari mendengarkan perdebatan itu, kita akan ingat terus hal-hal masuk akal yang mendukung keyakinan kita, dan hal-hal tidak masuk akal yang berlawanan dengan keyakinan kita. Tetapi, jika ada hal-hal yang masuk akal dan berlawanan dengan keyakinan kita, maka kita cenderung mendistorsinya atau melupakannya.

Sumber:
Aronson, E., Wilson, T., Akert, R., & Sommers , S. (2016). Social Psychology (9 ed.). United States of America: Pearson Education, Inc.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *