MENGURANGI RASA TIDAK NYAMAN (1)

Jika kita melakukan sesuatu yang bertentangan dengan self-image yang kita yakini tentang diri kita, maka akan timbul perasaan yang sangat tidak nyaman. Contoh: saya adalah seorang yang terkenal selalu menyelesaikan pekerjaan tepat waktu. Suatu hari, saya lupa, sehingga terlambat menyerahkan hasil kerja saya. Menurut Anda, bagaimana perasaan saya?
Perasaan saya pasti sangat tidak nyaman.

Tebaklah kemungkinan-kemungkinan yang saya lakukan. Menurut teori Leon Festinger, ada 3 hal yang mungkin saya lakukan untuk mengurangi rasa tidak nyaman:

  • Pertama, mengakui bahwa saya memang lupa.
  • Kedua, saya akan berusaha membenarkan diri dengan meyakinkan diri sendiri bahwa saya terlalu lelah, karena pekerjaan saya memang sangat banyak, seperti mengerjakan pekerjaan 5 orang sekaligus, jadi wajar saja kalau saya lupa.
  • Ketiga, saya menghibur diri dengan mengatakan, saya memang lupa, tetapi selama ini hasil kerja saya selalu bagus, malah sering dipuji oleh bos.

Cara pertama adalah yang terbaik, tetapi jarang dipilih. Orang cenderung mengurangi rasa tidak nyaman dengan melakukan cara kedua dan ketiga.

Remaja yang ikut-ikutan temannya merokok atau minum-minum, tentu saja tidak mau mengakui bahwa mereka sebenarnya cuma ikut-ikutan. Mengakui sebagai orang yang ikut-ikutan itu sangatlah tidak nyaman. Tidak ada orang yang senang dianggap sebagai follower. Karena itu, mereka justru menyakinkan diri mereka bahwa merokok atau minum-minum itu memang fun, dan mereka buktikan dengan melakukannya lebih sering. Naaahhh… menjerumuskan sekali khan?

Mereka mengubah cara berpikir mereka atau melakukan rationalizing (ini berbeda dengan “berpikir rational”) untuk mengurangi rasa tidak nyaman karena perbuatan mereka tidak sama dengan self-image yang mereka kehendaki, yaitu positif dan stabil. Tidak peduli seberapa pandai seseorang, jika ia mengalami konflik dan merasa tidak nyaman, maka ia akan berusaha meyakinkan dirinya bahwa ia benar, dan biasanya justru berakhir dengan melakukan hal yang sangat tidak rasional dan maladaptif, tidak mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan.

Sumber:
Aronson, E., Wilson, T., Akert, R., & Sommers , S. (2016). Social Psychology (9 ed.). United States of America: Pearson Education, Inc.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *