PSIKOLOGI ITU BELAJAR APA?

Hasil akhir dari belajar psikologi adalah mampu:
Pertama : Memahami & menggambarkan (understand & describe) beragam perilaku orang.
Kedua : Menjelaskan penyebab perilaku tersebut.
Ketiga : Memprediksi bagaimana seseorang akan beperilaku dalam situasi tertentu.
Keempat : Mengontrol atau mengubah perilaku seseorang.

Ada banyak pro dan kontra untuk tujuan yang keempat, karena ada sisi negatifnya, yaitu para psikolog mungkin dapat mengontrol perilaku seseorang tanpa persetujuan dari orang tersebut, atau bahkan tidak menyadarinya. Namun, ada banyak sisi positif yang tidak dapat disangkal, seperti membantu orang-orang untuk mengontrol perilaku yang tidak dikehendaki melalui mengajarkan metode-metode self-control dan cara-cara berkomunikasi, membina hubungan, dan mengatasi situasi.

Ada 3 pernyataan yang paling umum tentang psikologi:

    1. It Depends (Tergantung)
      Dalam psikologi, hampir tidak ada satu rumus yang berlaku bagi semua orang sepanjang waktu.
      Perilaku seseorang dipengaruhi oleh banyak sekali faktor, seperti usia, genetika, kesehatan, pengalaman masa lalu, kondisi saat ini, baru bangun tidur atau sedang mengantuk, jenis kelamin, budaya, siang hari atau malam hari, suhu ruangan, pola makan akhir-akhir ini. Banyak sekali khan? Bagaimana seseorang menjawab pertanyaan juga tergantung kata-kata yang digunakan dalam pertanyaan, pertanyaan sebelumnya, dan siapa yang bertanya.

    2. Jadi “it depends” adalah poin yang serius dalam psikologi, tapi itu bukan berarti psikologi tidak tahu apa-apa. Semakin belajar psikologi, semakin kamu memandang penting hal-hal kecil yang biasanya diremehkan/diabaikan, tetapi ternyata sangat mempengaruhi seseorang. Itulah sebabnya kamu perlu belajar selama 4 tahun untuk S1.

      Contohnya:
      Olin diminta membaca gambaran singkat mengenai si A dan memberikan penilaian berdasarkan beberapa kategori dimensi, salah satunya adalah tentang “kehangatan” si A.
      Jika selama membaca gambaran tentang si A tersebut, Olin memegang gelas berisi teh hangat, maka kemungkinan besar Olin akan menilai si A sebagai orang yang “hangat”. Sebaliknya, jika Olin membaca sambil memegang gelas berisi air es yang membuatnya kedinginan, maka kemungkinan besar Olin akan menilai si A sebagai orang yang “dingin”.Memegang gelas berisi teh hangat atau air es, adalah hal-hal kecil yang biasa diabaikan orang, padahal mempengaruhi penilaian Olin.

    3. Accurate Measurement is Key (Pengukuran yang Tepat adalah Kuncinya)
      Di semua bidang ilmu pengetahuan, yang namanya penemuan baru atau gagasan baru sangat bergantung pada alat ukur yang baik.

    4. Confidence in the Conclusions Depends on the Strength of the Research (Keyakinan Kita Terhadap Suatu Kesimpulan Tergantung Kekuatan Penelitian Tersebut).
      Kita perlu membedakan antara opini yang menyakinkan dengan opini yang didukung data. Kekuatan sebuah penelitian sangat ditentukan oleh data pendukungnya.
Terima kasih mbak Retha kecil.
Sumber: James W. Kalat. (2014). Introduction to Psychology. USA: Wadsworth Cengage Learning, p.3-4.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *