IRONIC PROCESSING

Ada hal-hal yang tidak mau kita pikirkan untuk saat ini.
Hal-hal itu kita tekan atau kontrol (sensor), sehingga tidak muncul di pikiran kita. Kita bisa mengalihkan pikiran kita ke hal-hal lain.
Ini namanya thought suppression.

Berhasilkah? Bisa berhasil
Sampai kapan? Sampai kita lelah, terutama karena pikiran kita penuh (cognitive load yang sangat tinggi). Misal: dikejar deadline, stress.

Sewaktu lelah, kita tidak lagi sanggup menekan atau mengontrol atau mensensor hal-hal yang tidak ingin kita pikirkan. Hal-hal itu justru muncul terus-menerus di pikiran kita.
Apa yang mau kita lupakan, justru makin aktif muncul dan sangat menganggu.
Karena itu dinamakan ironic processing.

Sebenarnya, ada 2 proses yang terjadi saat kita menekan pikiran kita, yaitu monitoring process dan operating process.
Monitoring process terjadi tanpa kita sadari, karena sifatnya otomatis. Ia mendeteksi pikiran-pikiran yang hendak “disensor” supaya tidak masuk ke kesadaran kita.
Operating process adalah proses yang kita sadari, terkontrol, karena dengan sengaja berusaha untuk mengalihkan perhatian.
Jika kita lelah, maka operating process menjadi macet, dan monitoring process terus-menerus memasukkan pikiran-pikiran yang tidak mau kita pikirkan.
Ini namanya hyperaccessability. Proses inilah yang disebut ironic processing.

Terima kasih Mas Wahyu.
Sumber: Aronson, E., Wilson, T., Robin M., A., & Samuel R., S. (2016). Social Psychology. United States of America: Pearson.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *